Satu yang masihbertahan ‘hidup’ di anatara bangunan baru yang angkuh berdiri di Makassar, tak lain adalah “Societeit de harmonie” (gedung perkumpulan seni). Meski terlihat tua, namun pancaran aura sejarah yang menyertainya masih mampu menumbuhkan rasa hormat yang khidmat.
“Societeit de harmonie” yang di kekiniannya berfungsi sebagai gedung kesenian Sulawesi Selatan adalah sebuah bangunan lama peninggalan pemerintah colonial Belanda. Tak hanya dipakai sebagai tempat acara kesenian, pertemuan gubernur, Walikota, dan pejabat tinggi militer Belanda, gedung ini tak jarang pula dipakai sebagai tempat diadakannya pesta oleh Gubernur Jenderal Belanda dan mengundang orang-orang Cina kaya yang tinggal tak jauh dari lingkungan gedung. Dibangun pada tahun 1896 di sebuah tanah lapang di jalan Prins Hendrik ( sekarang jalan Riburane) sebelah utara Fort Roterrdam ( Benteng Ujung Pandang). Banguan Societeit de Harmonie berciri Eropa Abad XIX gaya Renaisance atau Yunani Baru ( Neo Griekse Stijl) yang merupakan perkembangan dari gaya Rokoko. Namun tak sedikit yang menyebutnya gaya Empire (Empire Style) yang sedang menjadi trend di Eropa pada masa itu.
Di tahun-tahun awal berdirinya , pada gedung tersebut hanya digelar kesenian dari rombongan-rombongan amatir setempat .
Wisata Jalan-Jalan
Berlokasi di jalan Riburane nomor 15, Kelurahan Pattunuang, Kecamatan Wajo, Makassar, Gedung Kesenian Sulawesi Selatan Societeit De Harmonie mulai direnovasi pada tahun 1999 dimana sejak itu penyebutan Gedung Kesenian Sulawesi Selatan Societeit de Harmonie atau disingkat GKSdH mulai digunakan. Meski diakui masih agak jauh untuk disebut sebagai gedung kesenian yang representative, namun berbagai perbaikan serta pengadaan peralatan gedung ini secara bertahap terus dilakukan.
Sebagai ‘pusat kegiatan’ seni Sulawesi Selatan ( dan Makassar khususnya), Societeid de harmonie tampil sebagai salah satu alternative tempat wisata wisata yang dimiliki oleh kota Makassar. Halaman atau plaza GKSdH yang dirancang terbuka, sangat sesuai dengan fungsinya sebagai runag public. Wisata jaln-jalan menyusuri sepanjang pantai losari,lalu ke tempat jualan emas dan souvenir di jalan Somba Opu, terus ke Fort Rotterdam dan berakhir di societeit de harmonie, adalah paket wisata yang menyenangkan.palagi jika kebijakan pemerintah kota yang ingin ‘membersihkan’ Fort Roterdam dari bangunan-bangunan yang merayap di bagian tubuhnya terwujud, alhasil paket wisata kawasan Pantai Losari _ Fort Rotterdam- Societeit de Harmonie akan semakin marak dan berhasil guna. Coba deh !
dari berbagai sumber
ok.kebetulan lagi menginap di mercure, 200 meter dah nyampe pantai losari. lihat sunrise, jalan lewat sombaopu (udah belanja oleh2 kemarin), fort rotterdam, trus ke gedung harmonie.............itinerary yang sempurna.
BalasHapus